Navigation

Kekeliruan Pemahaman Segelintir Orang Tentang Desa Wisata - Jenis Jenis Wisata | Silalahi Project

Sitohap, bubur Sitohap, Silahisabungan, Wisata Silahisabungan, Tao Silalahi, Wisata danau toba, tugu makam raja silahisabungan, jenis jenis wisata,

 Sidebang, Desa Silalahi I.

 

Desa Wisata Silalahi

Wisata & pengembangannya terus berlanjut !

Hal ini adalah salah satu yang di harapkan menjadi acuan untuk kita semua, khususnya kepada kita sebagai masyarakat yang berdomisili di tempat tempat yang di tujukan oleh pemerintah pusat sebagai tujuan wisata, beberapa diantaranya adalah desa Silalahi  dan Desa Paropo yang berlokasi tepat berada di pesisiran Danau Toba, atau yang sering di sebut dengan Tao Silalahi oleh penduduk lokal.

Pemerintah pusat adalah support terbesar dalam proses pengembangan destinasi wisata ini, dan dimana kemudian perpanjangan tangan akan di wakilkan kebeberapa pihak, seperti Pemda dan bahkan kepada pihak swasta, pun demikian kita sebagai masayarakat hendaklah menjadi pelaku dan turut serta aktif dalam program pemerintah yang memang di tujukan untuk kepentikan masyarakat umum.

Sesuai dengan judul dalam artikel ini, “Kekeliruan Pemahaman Segelintir Orang Tentang Desa Wisata - Jenis Jenis Wisata” dalam artikel ini akan kembali diangkat sebuah pendangan beberapa orang terkait dengan arah pandangan yang kurang tepat mengenai pengembangan wisata, sebelumnya marilah kita lihat terlebih dahulu geografis dari Desa Silalahi Paropo yang berada di Kabupaten Dairi ini.

Dikutip dari KecSilahisabungan.com berikut adalah batas – batas wilayah Kecamatan Silahisabungan

Kecamatan Silahisabungan merupakan kecamatan di Dairi yang paling besar ke - 10 (Luas Wilayah),Dengan Jumlah Penduduk 4.668 Jiwa (BPS-2019).
Dengan batas - batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kab. Karo.
Sebelah Timur Berbatasan : Kab Samosir.
Sebelah Selatan : Kec. Parbuluan.
Sebelah Barat : Kec. Sumbul.

Desa ini di dominasi daratan yang masih banyak kosong dan terlihat padat karena system tata ruang yang masih belum dimaksimalkan, yang dimana para penduduk lebih mendominasi untuk memilih bertempat tinggal di pesisir pantai, dan lahan kearah perbukitan dijadikan sebagai tempat untuk bercocok tanam. Hal yang akan dibahas dalam artikel ini adalah tentang kurangnya pemahaman masyarakat khususnya para orang tua dimana dalam benak mereka wisata yang dimaksud seperti disebut diatas, hanyalah sebatas wisata air atau biasanya sering di sebut dengan wisata pantai / Marine Tourism.

Pemahaman ini kemudian menjadi salah satu factor lambatnya pengembangan wisata di kecamatan ini, dikarenakan timbulnya beberapa persepti dalam diri masyarakat (khususnya orang tua) bahwa dalam proses pengembangan wisata di Kecamatan Silahisabungan, hanya semata mata untuk mereka yang tinggal atau memiliki lahan di pesisi pantai Tao Silalahi (Danau Toba) saja.

Hal ini seharusnya adalah tugas kita Bersama, untuk memberikan pemahan yang baik dan benar dengan berbagai metode yang efisien, yang dimana tujuan ahir dari tugas ini adalah menumbuhkan niat minat dan aksi nyata dari para orang tua untuk terlibat langsung dalam proses pengembangan destinasi wisata, contoh kecil dalam kasus ini adalah, Tidak membuah sampah sembarang (Jalan Raya).

Untuk lebih detailnya, admin Silalahi Project akan mencoba memberikan beberapa informasi yang di kumpul dari berbagai sumber tentang jenis jenis wisata menurut para Ahli.

 

DAFTAR JENIS – JENIS WISATA MENURUT PARA AHLI

 

  1. Wisata pantai (Marine tourism). Merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing, menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan prasarana akomodasi, makan dan minum. 

Istilah wisata ini sangat umu dan sangat mudah di mengerti karena memang sudah dapat kita lihat secara langsung di berbagai tempat di sekitara Danau Toba, Salah satunya adalah Desa Silalahi Paropo di Tao Silalahi.

 

  1. Wisata Etnik (Etnik tourism). Merupakan perjalanan untuk mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang dianggap menarik.

Wisata ini secara kasat mata sudah terjadi di Kecamatan Silahisabungan, Hanya saja belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat secara umum. Dimana pengembangan dan pemahama serta tindak lanjut akan hal ini sangatlah dibutuhkan, sebut saja Budaya Silahisabungan dengan Gondangnya, Gondang Silahisabungan, Ulosnya Ulos Gobar dan hal hal lain, termasuk situs peninggal bersejarah untuk Keturunan Marga Silalahi, yaitu Tugu Makam Raja Silahisabungan Bersama dengan cabang cabang peninggalan lainnya (Batu Sigadab, Aek Sipaulak Hosa Loha, dll).

 

  1. Wisata Cagar Alam (Ecotourism). Merupakan wisata yang banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, Kesegaran hawa di pegunungan, keajaiban hidup binatang (margasatwa) yang langka, serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.

Sitohap, ini bisa menjadi satu dari sekian banyak lainnya yang dapat di jadikan sebagai Wisata di Kecamatan Silahisabungan yang masuk dalam kategori Wisata Cagar Alam, dimana Sitohap ini menjadi salah satu tumbuhkan yang ada di Kecamatan Silahisabungan, dan hanya akan tumbuh dengan baik di sekitaran air jernih yang mengalir. Sitohap sendiri bisanya akan di gaor dengan beras, dan kemudian akan di sajikan dengan lauk lainya, dan terkadang tanpa tambahan lauk.

 

  1. Wisata Buru. Merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. 

Wisata ini kecil kemungkinannya akan dapat di jalankan di Kecamatan Silahisabungan, Mengingat lokasi dan kondisi lahan yang tidak memungkinkan sesuai dengan apa yang di definisikan oleh para ahli diatas.

 

  1. Wisata Olahraga. Wisata ini memadukan kegiatan olahraga dengan kegiatan wisata. Kegiatan dalam wisata ini dapat berupa kegiatan olahraga aktif yang mengharuskan wisatawan melakukan gerak olah tubuh secara langsung. Kegiatan lainnya dapat berupa kegiatan olahraga pasif. Dimana wisatawan tidak melakukan gerak olah tubuh, melainkan hanya menjadi penikmat dan pecinta olahraga saja.

Untuk Wisata dalam kategori ini, Kecamatan Silahisabungan juga masih memiliki Embrio dalam proses pengembangannya, dimana Olahraga yang berlatarkan air seperti Volli Pantai, Lomba Kayak, Olahraga Renang dll juga masih sangat memungkinkan untuk di kembangkan nantinya.

 

  1. Wisata Kuliner. Motivasi dalam jenis wisata ini tidak semata-mata hanya untuk mengenyangkan dan memanjakan perut dengan aneka ragam masakan khas dari daerah tujuan wisata, melainkan pengalaman yang menarik juga menjadi motivasinya. Pengalaman makan dan memasak dari aneka ragam makanan khas tiap daerah membuat pengalaman yang didapat menjadi lebih istimewa.

Berbicara tentang Wisata yang satu ini, tak ada habisnya, dan takkan pernah sepi peminatnya, tentu saja kemasan dan tata cara kelolah yang baik dan bersih serta higienis harus senantiasa di prioritaskan.

Naniura, Manuk Na Iatur, Dekke Simundur-undur, Bubur Sitohap dan makanan khas lainnya yang ada di Kecamatan Silahisabungan ini mungkin akan bisa di jadikan bagian bagian dari Wisata Kuliner nantinya, termasuk juga Lappet dan Panukkup serta Kue Pohul pohul.

 

  1. Wisata Religius. Wisata ini dilakukan untuk kegiatan yang bersifat religi, keagamaan, dan ketuhanan.

Berbicara tentang wisata yang satu ini, tentu saja Silahisabungan juga bisa mengembangkan dan mengemasnya sedemikian rupa, membuat beberapa pilihan tempat dan proses Wisata Religius, seperti halnya Salip Kasih di Tarutung atau Taman Iman di Sidikalang.

 

  1. Wisata Agro. Wisata ini memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, dan rekreasi. Dimana usaha agro yang biasa dimanfaatkan bisa berupa usaha di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perhutanan, maupun perikanan. 
  2. Wisata Gua. Wisata gua merupakan kegiatan melakukan eksplorasi ke dalam gua dan menikmati pemandangan yang ada di dalam gua. 
  3. Wisata Belanja. Wisata ini menjadikan belanja sebagai daya tarik utamanya. 
  4. Wisata Ekologi. Jenis wisata ini merupakan bentuk wisata yang menarik wisatawan untuk peduli kepada ekologi alam dan sosial.
  5. Wisata Budaya. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini termasuk golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah, kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat bersejarah lainnya

Semoga dengan adanya Artikel ini, kita ingat kembali bahwa nyatanya, Wisata itu tidaklah hanya sebagai Air atau Pantai atau Danau, namun hampir semu sektor bisa kita jadikan sebagai Destinasi Wisata.

Semoga bermanfaat.

Salam, Admin Silalahi Project
Share
Banner

Silalahi Projects

Post A Comment: